Minggu, 22 Januari 2012

Cerita Lucu Si Kancil Ingin Makan Timun, Bayi Reza dan Mama Majda

Alkisah Sang Kancil sedang berlatih main teater untuk sebuahpertunjukan besar di Hutan Utopia. Kali ini Sang Kancil harus memerankan RajaKucing,  yang menjadi tokoh utama dalampentas itu. Selama sebulan penuh Sang Kancil berguru kepada keluarga kucinganggora agar dapat memerankan Raja Kucing dengan sempurna.



Setelah dirasa cukup berlatih di keluarga kucing anggora,Sang Kancil memutuskan untuk mencoba memerankan kucing di kehidupan nyata. Makadia berdandan sebagai kucing anggora dan turun ke kampung untuk berperansebagai kucing di lingkungan manusia.
    
Rumah yang dimasuki oleh Sang Kancil berpenghuni keluargamuda yang baru memiliki bayi kecil bernama Reza. Dia adalah bayi umur 4bulan yang baru bisa nangis owek owek. Mama Majda Yulianingrum baru kali ini punya bayi,sehingga belum tahu banyak tentang seluk beluk anak bayi.  Kancil masuk rumah sebagai seekor kucingkelabu yang kelaparan dan hendak mencari makan.

Kucing Kancil terus menerus bersuara eow-eow tanpa satupun penghuni rumah yang tahu maksudnya, kecuali Reza.  Bahasa yang dipergunakan Reza yang owek-owekitu ternyata mirip dengan bahasa kucing yang baru saja dipelajari Sang Kancil.  Jadilah dua makhluk itu dapat nyambungngobrolnya.

 “Owek-owek”

“Eow-eow”

“Owek-owek-oweek”

“Eow-Eow-Eoooow”

Dua makhluk itu ngobrol dengan seru sampai Mama Majda  bingung karena dikira anaknya nangis terus gakberhenti-berhenti. Padahal sebenarnya Reza sedang mengobrol dengan Kucing Kancil.Mama heran karena sudah dicek Reza tidak ngompol dan tidak pup. Saat diberinenen juga tidak mau. Jadilah Mama pusing tujuh keliling, akhirnya Rezakembali ditaruh ke dalam box bayi.

Setelah Reza ditaruh ke dalam box bayi, Si Kucing Kancilmendekati Reza untuk melanjutkan obrolan mereka.

“Yi Bayi, aku lapar banget nih. Kamu punya timun gakuntuk kumakan?”

“Timun itu kaya apa bentuknya?”

“Itu loh, buah yang bentuknya lonjong panjang, dan kulitnyawarnanya hijaur”

“Wooo yang kalo dibelah warnanya merah itu yah?”

“Bukaaaan!  Itu mahsemangka namanya. Timun itu yang suka dimakan bareng ayam goreng”

“Ayam goreng itu bentuknya kayak apa?”

“Itu loh yang kalo ditaruh di atas piring ada kaki, sayapdan kepalanya?”

“Woooo ayam goreng itu yang warnanya coklat yah?

“Betul yi”

“Aku tahu sekarang. Timun itu yang suka diiris-iris Mamauntuk dimakan setelah makan ayam goreng yah?”

“Betul sekali. Punya gak dirimu?”

“Ada banyak di meja makan. Tapi aku belum bisa ngambilinnih. Aku juga belum bisa bicara pada mamaku. Mama gak mengerti dengan bahasaku.Gimana dung caranya ambil timun buatmu?”

“Udah gini aja. Kamu menangislah sekeras mungkin sampaidigendong lagi sama mama kamu. Ntar klo kamu digendong sampai dekat meja makan,tanganmu tunjuk-tunjuk saja ke timun biar diambilin”

“Klo udah diambilin lalu diapain timunnya?”

“Dijatuhin ke lantai di depanku. Nanti aku akan bersuara  eow-eow sambil menyundul-nyundul kaki mamamu”

“Betul juga yah. Kamu pintar sekali Cing”

Kucing Kancil senyum-senyum sendiri karena senang sekalidikira kucing beneran oleh Mama Majda Yulianingrum, artinya aktingnya sebagai Raja Kucing saatpementasan nanti bakalan berhasil.

^_^

Seperti skenario Kucing yang sebenarnya adalah Sang Kancil -- Mama Majda cepat-cepat menggendong anaknya saat mendengar suara tangis Rezamelengking tinggi. Karena tangisan Reza gak juga berhenti, Mama membawa Rezajalan-jalan keluar kamar. Saat mama berdiri di dekat meja makan tangan Rezamenunjuk-nunjuk tumpukan timun di atas piring. Mama dengan cepat mengambilkanseekor timun, biar Reza berhenti menangis. 

Namun setelah timun dipegang Reza, tiba-tiba timundijatuhkan ke depan kucing yang sedang berada di bawah sambil menyundul-nyundulkaki mama. Mama kaget dengan perbuatan Reza, tapi kemudian tertawa senangmelihat ada seekor kucing yang menyantap timun yang dijatuhkan. “Wah anakkupintar sekali, masih bayi udah bisa ngasih makan kucing” ujarnya dengan bangga.

Namun kemudian setelah berpikir sejenak, Mama Majda jadi terheran-heranmeilhat Kucing Kancil makan timun. “Mungkin kucing ini udah dibiasakan makantimun sama pemiliknya jadi dia enak aja menyantap ketimun. Wah aku gak bolehkalah sama kucing niy, aku harus lebih rajin makan sayur-sayuran”  pikir Mama.

Hari itu Sang Kancil cukup puas dengan aktingnya sebagai seekorkucing. Sampai saat dia kembali ke Hutan Utopia bayi Reza dan Mama Majda Yulianingrum tidakmengenali dirinya sebagai seekor kancil (Undil-2012)

gambar diambil dari : vincentvangoghgallery.org

tags: cerita lucu, cerita pendek,cerpen, dongeng sang kancil, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar