Sabtu, 30 April 2011

Persahabatan Romo Wage dan Romo Sunu

Salah seorang sahabat yang sering disambangi Romo Wage adalah Romo Sunu. Nama lengkapnya Sunu Catur Gunawan Wibisono, seorang juragan bubur kacang hijau  (burjo) yang berjualan di pertigaan menuju Jalan Sukajadi. Di kiri kanan jalan tersebut terdapat banyak kios-kios kelontong dan pakaian yang terkenal harga barangnya murah sehingga selalu ramai dikunjungi pembeli.
 

Dampaknya warung burjo Romo Sunu juga selalu ramai dikunjungi pelanggan dan juga sopir-sopir angkot yang sedang ngetem cari penumpang di pertigaan Sukajadi.

Salah satu yang dikagumi Romo Wage pada diri Romo Sunu adalah keteraturan hidupnya. Romo Sunu selalu mulai berjualan pukul 9 pagi dan tutup pukul 3 sore, sesaat sebelum Ashar. Sehabis itu dia pulang ke Langgarnya dan menjadi imam Sholat Ashar di sana. Kemudian dia pergi ke kebun untuk menyiram sayuran-sayurannya.

Nanti pukul 5 dia sudah ada di langgar lagi untuk mengajar mengaji orang-orang tua hingga maghrib. Dilanjutkan dengan mengajar ngaji anak-anak kecil hingga Isya. Khusus untuk malam Jumat, Romo Sunu memberi pengajian umum yang diikuti oleh banyak sopir angkot yang rata-rata telah kenal baik dengan Romo Sunu.

Keistimewaan yang lain dari Romo Sunu adalah dia seorang pecinta buku, khususnya buku-buku agama. Menurut Romo Sunu, dia butuh selalu baca buku agar materi pengajiannya ada rujukan tertulisnya dan sesuai dengan kondisi masakini.

Di warung buburnya terdapat rak-rak buku yang berisi ratusan buku agama. Setiap hari, disela-sela waktu melayani pembeli dia menyempatkan diri membaca buku-buku tersebut. Awalnya sebagian besar bukunya berbahasa arab, oleh-oleh dari melanglang buana selama 10 tahun sejak lulus dari STM . Namun saat ini Romo Sunu sengaja membeli buku-buku berbahasa Indonesia agar bisa dipahami oleh teman-temannya yang sering pinjam buku untuk dibaca di rumah.

Biasanya setelah mencorat-coret bahan pengajian di kertas bekas, Romo Sunu akan mengetiknya di sebuah laptop kuno yang dibelinya saat masih menjadi awak kapal dagang. Setelah selesai diketik, tulisan itu dibagikan pada para peserta pengajian.


Inilah keistimewaan lain dari Romo Sunu, dia selalu membagikan bahan pengajian dalam bentuk tulisan sehingga bisa dibaca lagi di rumah. Hal itu juga berlaku untuk pengajian yang diikuti oleh anak-anak kecil. Untuk anak kecil, biasanya Romo Sunu melengkapi bahan pengajiannya dengan dongeng-dongeng pengalamannya selama melanglang buana menjadi ahli elektronik di kapal-kapal dagang.


Karena bahan-bahan pengajiannya berupa tulisan, maka perlahan-lahan tulisan-tulisan itu beredar dari tangan ke tangan dan dari fotocopy ke fotocopy. Lambat laun orang-orang mulai mengenal Romo Sunu, dan Pengajian Malam Jumatnya bertambah ramai. Bahan pengajian yang untuk anak kecil-pun telah banyak di pakai di playgroup dan taman kanak-kanak sebagai bahan mengajar karena banyak dihiasi cerita-cerita menarik.

Hampir setiap hari ada orang yang berkonsultasi soal agama dan masalah sehari-hari di warung buburnya, terutama sopir-sopir angkot dan karyawan toko. Romo Sunu yang pernah nyantri selama hampir 8 tahun itu akan menjawabnya dengan senang hati. Untuk jawaban yang dirinya masih ragu, Romo Sunu akan berkonsultasi dengan guru ngajinya.

Karena seringnya memberi konsultasi berbagai macam masalah pada banyak orang tersebutlah maka lama-kelamaan Sunu Catur Gunawan Wibisono dipanggil Romo, yang artinya bapak. Itu karena orang-orang di sekitarnya menganggap Sunu yang masih muda itu punya kebijaksanaan seperti seorang bapak bagi mereka. Sehingga layak dituakan dan dihormati.

Lambat laun orang mengenal Sunu Wibisono sebagai Romo Sunu, karena kebijaksanaannya. Sunu yang selama 10 tahun menjadi teknisi elektronika kapal selepas lulus STM tersebut pulang ke rumah karena diminta bapaknya untuk mengurus Langgar peninggalan kakeknya. Sunu yang pernah mondok di pesantren tersebut diharapkan dapat menghidupkan kembali Langgar tua itu dengan sholat jamaah dan pengajian.

^_^

Romo wage sering mampir ke warung Romo Sunu sekedar untuk mengobrol sana-sini membahas kehidupan sehari-hari, juga untuk mengundang Romo Sunu memberi pengajian di rumahnya. Kebetulan Romo Wage punya belasan angkot, dan dia secara rutin mengumpulkan mereka untuk diberi pengajian oleh seorang guru ngaji. Guru yang rutin ditunjuk Romo Wage adalah Romo Sunu, yang sudah kenal baik dengan kehidupan sehari-hari para sopir sehingga pengajiannnya dapat sesuai dengan kebutuhan mereka.

Setiap kali mendapat buku agama yang bagus, Romo Wage menghadiahkannya untuk Romo Sunu. Sebaliknya saat mendapat kiriman barang dari teman-temannya yang masih bekerja di kapal dagang, Romo Sunu tak lupa memberikan sebagian kepada Romo Wage. Tak heran persahabatan mereka semakin erat.

Salah satu jasa Romo Wage yang tidak bisa dilupakan Romo Sunu adalah gagasan Romo Wage pada Romo Sunu untuk menjual air minum dalam botol gelas. Kini lebih dari setengah dari omzet penjualan Romo Sunu berasal dari penjualan air putih dingin dan air jeruk nipis dingin yang dikemas pada botol gelas. Dalam sehari kulkas dua pintu di warung Romo Sunu bisa harus 3- 4 kali diisi untuk melayani permintaan pembeli.

Sebagian besar pembelinya adalah sopir angkot dan karyawan toko di Jalan Sukajadi. Menurut mereka minum air putih dingin dalam botol gelas serasa lebih mantap dibanding dalam botol plastik. Demikian juga air jeruk nipis Romo Sunu rasanya orisinal, mengingatkan mereka pada air jeruk nipis di rumah nenek saat mereka masih kecil.

Biasanya mereka ambil botol itu pada pagi hari dan dibalikkan sore hari setelah isinya diminum. Setiap hari ada ratusan botol kosong yang harus dicuci untuk diisi lagi keesokan harinya. Berkat jualan air minum dalam botol gelas itulah Romo Sunu dapat selalu membeli buku-buku baru (undil-2011).

gambar diambil dari:  http://server.dragoart.com/

tags: Cerpen, Romo Wage, Romo Sunu, Cerita Pendek, Cerita Manajemen, Cerita Bisnis, Romo adalah panggilan untuk ayah

Jumat, 29 April 2011

Makam Jadi Istana

Blog Kisah Abu Nawas kali ini akan memberikan kisah tentang ahli kubur, dimana alam kuburnya berubah menjadi istana karena dia telah menyantuni anak Yatim.

Kisahnya...
Haidar bin Ali bermimpi bertemu dengan Tufail, sahabat Haidar yang telah meninggal dunia.
Ia bermimpi bahwa Tufail telah mendapatkan istana.
Menurutistrinya, semasa hidup, suaminya isyikamah memeliharaanak yatim dan bersedekah.

Pada zaman Islam yang dipimpin oleh HarunAL Rasyid, ada seorang pendudukkota Basrah, Irak yang bernama Tufail bin Amir.
Dia gemar bersedekah dan memelihara anak yatim piatu.
Dia dikenal juga sebagai orang kaya yang tekun beribadah.




Tufail ini meninggal pada hari ke tiga puluh setelah shalat Ashar.
Haidar bermimpi, ia datang ke suatu tempat yang sangat indah.
Ia berjalan di lorong yang bagaikan istana, namun tak berapa lama kemudian dia terbangun.
Tepat dua hari kemudian, dia bermimpi lagi berjalan di lorong indah itu, dan sampailah dia di tempat sebuah kolam indah serta jernih airnya.

"Subhanallah...tempat apa ini ya...
Tempat ini penuh dengan permata, sinarnya sangat menyilaukan mata," kata Haidar dalam hati.

Melihat tempat seindah itu, Haidar segera memasukinya, dan kemudian ada sosok lelaki yang dikelilingi oleh wanita cantik dengan sayap di belakangnya.
Namun belum sempat dia mendekati laki-laki itu, ia keburu terbangun dari tidurnya.

Anehnya, beberapa hari kemudian, mimpi itu berlanjut dan berulang dia berjalan di lorong indah.
Betapa terkejutnya dia, ketika berbalik, ada laki-laki yang sudah lama dia kenal.
"Masya Allah Tufail.
Ternyata engkau bertambah muda dan tampan," katanya dengan senang.
"Iya, ini aku, karena sejak dulu aku suka dan ikhlas bersedekah dan memelihara anak yatim.
Karena itulah Allah mengganti makam ini menjadi istana dan beberapa bidadari cantik yang tak ternilai," nasehat Tufail kepada Haidar.

Sebelum sempat berbicara panjang lebar pertemuan dua sahabat ini, lagi-lagi Haidar terbangaun.
Dan keesokan harinya dia sudah tidak bermimpi lagi tentang kawannya tersebut.
Tanpa menghiraukan siapapun, Haidar segera berlari menuju rumah Tufail dan bertemulah dia dengan istrinya.

Di dalam rumah Tufail banyak sekali anak-anak kecil, dan Haidar pun menceritakan tentang mimpinya itu kepada istri Tufail yang sudah separuh baya itu.
"Apa amalan Tufail, selain senang bersedekah," tanya Haidar kepada istri Tufail.
"Dia senang sekali memelihara anak-anak yatim piatu, dan rumah ini dia jadikan tempat tinggal untuk orang-orang yang terlantar," cerita istri Tufail.

Haidar semakin mengagumi sosok Tufail ini, karena dia tidak hanya senang bersedekah, namun ia juga terkenal ramah tamah dan gemar memelihara anak yatim.'

Nah...tunggu apalagi sob, mari kita sedekahkan sebagian rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kepada anak Yatim Piatu meski hanya sedkit sesuai keikhlasan, agar kelak di alam kubur, istanalah rumah kita sob.

NB:
Ikhlas dan ikhlas kuncinya, meski hanya sedikit, jika ikhlas hasilnay akan segera kita petik nanti.

Senin, 25 April 2011

Award Persahabatan Kisah Abu Nawas

Blog Kisah Abu Nawas kembali mendapat award dari sobat blogger Media Update
Terima kasih sob ya award yang telah diberikan kepada Abu Nawas.



Untuk selanjutnya award ini akan saya berikan kepada sahabat blogger yang senantiasa berkomentar di blog kisah abu nawas ini.
Mereka adalah:

Ejawantah's blog
asuransioke
Catatan r10
for sharing
Hukum Indonesia
SKYDRUGZ
sang pewaris
Adhimas
Dinda Saurus Blog
Teh Sirih Merah
Situs Online
adibey blog
Fortune 99
My Lavender
Puisi Cinta by Anis Ayu
Putrie jrs Blog
Miskin Tka Selalu Bodoh
inilah hidup
Melblog's TTM

NB:
Buat sobatku diatas bila berkenan silahkan diambil, bila sudah pernah mendapatkan award ini tidak diambil juga tak apa sob.
Mari kita Jalin persahabatan.

Sabtu, 23 April 2011

The Terrible Effects of Multitasking

I have read the exciting article about multitasking from a nice-catchy blog of wagenugraha. He offered one rhetoric-question at the beginning of the article. Have you ever experienced when you're doing a task then suddenly there was a disturbance, such as a sudden phone or another tasks that must be addressed immediately ?. Thereafter you feel pretty tiring due to a large energy is needs to return to the original task.


A few days ago, I got another interesting article on mutitasking from motherjones.com The article concerning habits of doing many tasks at one time. Kevin Drum, the writer, explain over multitasking habits of people in these days, e.g., some people contantly checking messages while they socializing with someone else.

Drum told a complaint from his friend, a professor of university. A half of his 60 student of general physics class sits in the back of the room on phone or laptop. The “good” students work on assigments for next classes, but the bad ones are busy with facebook comments.

There are convincing evidences that entrenched multitasking has a long lasting negative effects on cognitive function. According to medical-dictionary, cognitive function is an intellectual process by which one becomes aware of, perceives, or comprehends ideas. It involves all aspects of perception, thinking, reasoning, and remembering.

Clifford Nass, a psychologist from Stanford shown that multitaskers are bad at neither multitasking nor every individual one of the tasks. So, they not just bad at multitasking.

Actually Nass and his colleague were absolutely shocked with the result of the study. The multitaskers are terrible at every aspect of multitasking. They’re bad at passing irrelevant information, fail to keeping information nicely and well organized, and also awkward at switching from one task to another.


Nass also indicated that the multitaskers think they are brilliant at multitasking. When he talk to them about the terrible effects of multitaskers, they claimed they are different with the student involved in the study. The student believed they could handle and manage all these tasks together.

Demonstration of the less efficient of multitaskers not just from Nass works. The facts that people who do two things at once will be less efficient -- has been demontrated many times. For example, people will  remember less of the news when they are distracted by the little text feed at the bottom of news show. Moreover they will be less remember both news and text.

According to Wage, in these days, we are in a culture that addicted to multitasking activities. A large number of tasks sometimes be addressed by doing more tasks at one time. But in facts, the frequent switching between one task to another is tiring and consuming much energy and time. Multitasking also decreasing the productivity of employees and possible to hurt the companies in a fairlly large value. So, Wage recommend us to minimizing the sources of distraction, decreasing interference at work and more focus to completed one job at one time.

Nass suggested to reduce the multitasking habits, be focus, be organized and not waste energy on switching. If we can’t stop multitasking actiities, Nass suggest us to at least take frequent breaks where we fully engaged in single task and exercising our analytic abilities (Undil 2011).
Source:
1. Kevin Drum, 2011, Its Not Just Rude, It’s Ruining Your Brain,motherjones
2. Wage Indrya Nugraha, 2011,Fokus dan Produktivitas, fractal.wordpress.com
Foto diambil dari: /http://www.wallcoo.net/paint/Picasso/Picasso_Fine_Art_desktop_ml0004.html

Selasa, 19 April 2011

Khutbah Jumat Abu Nawas

Kisah Abu Nawas kali ini akan menceritakan tentang khutbah shalat Jumat yang bertopik Api Neraka.
Abu Nawas dikenal sebagai mubaligh oleh tetangga dan warga sekitarnya, dan tak jarang ada orang yang berkunjung ke rumahnya hanya sekedar bersilaturrahmi dan meminta petunjuk agar usaha yang dijalankannya berjalan lancar dan diridhai Allah SWT.

Namun satu hal pesan dari Abu Nawas ini, bahwa Abu Nawas tak bisa memberikan janji, hanya saja dirinya mengingatkan agar selalu ingat kepada Allah SWT dengan jalan bersedekah.

Hari Jumat telah tiba, Abu Nawas yang ditunjuk menjadi imam sekaligus khatib untuk memberikan ceramah pun bersiap berangkat ke masjid.
Abu Nawas segera mandi dan berpakaian rapi.
Setelah berpamitan dengan istrinya, Abu Nawas lalu melangkahkan kakinya menuju masjid.

Tak lama kemudian, terdengar suara adzan.
Umat Islam khususnya laki0laki berbondong-bondong menuju masjid dan meninggalkan segala jenis aktifitasnya.
Para warga sangat senang dan antusias sekali karena biasanya ceramah dari Abu Nawas ini sangat sesuai dengan situasi terkini.



Namun belum lama Abu Nawas berkhutbah, dilihatnya banyak para jamaah banyak yang mengantuk, bahkan ada yang tertidur.
Melihat hal itu, Abu Nawas berteriak,
"Api Api Api," ujar Abu Nawas dengan keras.
Kontan saja para jamaah terbangun kaget, menoleh kiri dan kanan mendengar teriakan Abu Nawas itu.
Sebagian malah ada yang hanya saling pandang saja.

"Dimana apinya, dimana," teriak jamaah.

Abu Nawas yang melihat para jamaah terbangun dan panik, lantas Abu Nawas meneruskan khutbahnya tanpa peduli pertanyaan para jamaah mengenai letak apinya.
"Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah," kata Abu Nawas dalam khutbahnya.

Setelah menyampaikan khutbahnya, Abu Nawas segera menutup bagian kedua khutbah dengan berdoa.
Sesaat kemudian, Abu Nawas kemudian memimpin shalat Jumat dengan khusyuk diikuti oleh para jamaah.
Para Jamaah tersadar dan masih ingat akan Api Neraka yang diucapkan oleh Abu Nawas tadi.

Minggu, 17 April 2011

Don't Just Clever, It’s Not Enough

Dian and Doni had just graduated from university. Dian took the study of bacteria, while Doni the fungi. Both are willing to work hard and be ready to stay for months in the microbiology laboratory for completed the research.

They are smart students, but Dian’s academic achievement is much prominent than Doni. Dian is a student with a very brilliant academic achievement, and additionally her non-academic achievements are no less convincing.

Cum laude predicate and a wad of certificates of her non-academic achievement make almost all their friends be sure that Dian will steadily moving toward the professional work faster than Doni who his achievement was not so prominent.

However the reality is different with their friends prediction. Just less than a month Doni be accepted to work at a factory of papers. Doni also gets offering of jobs from several companies. Otherwise Dian have need of one year in waiting before gets a job in a little bank. She don’t get any offering of jobs from another companies.

Why?

Dian is realy more clever than Doni, but Dian didn't have the skill which possessed by her friend. Doni has the skill to utilizing his knowledge of microbiology. Dian just a clever student, however she don’t know how to take advantage of her exceptional academic ability

Like a sprinter, Dian only able to win a championship which held in a special stadium for the runner. But if she has to compete the championship of run in the wild, Dian will be lose. Despite her run very fast, Dian only know the way of run on the highway.

There is absolutely unthinkable for her to running through a shortcut ways, like climbing down an valleys, crossing the rivers, or crossing a fields to reaching the destination faster. Consequently Dian’s achievement easily surpassed by a runner with the speed far below her.

Unlike Dian, Doni not just rely on jobs information that are in the university information center or in any newspapers. Doni studying many companies profile to predicting whether the companies needs his expertise, then send the resume to them. There are many companies need Dian and Doni ability.

Like The factory of negative film which assume the fungus is a threat for their negative film roll, The paper manufacturers who confuse when the paper rolls break off caused of overgrown of fungus; The wheat flour producers who want to have a mold-free warehouse; The food factories who want the food free of bacteria and fungi; The museum of painting in Singapore who wants to protect the collection from fungal attack, even the petrochemical industry were keen to recruit Doni after gets a presentation on wastewater treatment using microbes which cheaper and faster than the conventional one.

Doni has ability to optimizing the application of his expertise, so he gets a positive responses from many companies. The skills to use the knowledge is the key. Just clever is not enough. Dian should have ability to expanding the knowledge and see the problems from various perspectives in order to succesfully applying the knowledge in the real world (undil - 2011)

Kamis, 14 April 2011

Petugas Pajak

Kisah Abu Nawas kali ini akan menyajikan kisah tentang sosok Abu Nawas yang ditunjuk oleh Raja untuk menjadi petugas pajak.
Abu Nawas pun tak pernah menyangka kalau dirinya akan ditunjuk menjadi penghitung pajak kerajaan.
Hal ini terjadi setelah petugas pajak yang lama tidak becus menghitung hasil pajak kerajaan.

Al Kisah...
Pada suatu waktu, kerajaan mengalami krisis ekonomi yang buruk, karena pendapatan kerajaan yang berasal dari pajak tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Raja.
Akibatnya banyak fasilitas umum dan bangunan kerajaan rusak tak ada biaya untuk memperbaikinya.

Kondisi kerajaan yang krisis ini membuat Raja geram, karena bagaimana tidak, kerajaan telah beberapa kali memenangkan peperangna dan memiliki wilayah makin luas akan tetapi krisis malah muncul dari pajak.
Akhirnya diadakanlah pertemuan, dimana semua punggawa kerajaan hadir dengan membawa berbagai kertas laporan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Bahkan ada yang kertas laporannya berserakan di lantai juga.





Raja memulai pembicaraan.
"Bagaimana mungkin kerajaanku ini memiliki infrastruktur yang rusak cukup parah, kenapa hasil pertanian sangat menurun, padahal tanah disini cukup subur untuk bercocok tanam," semprot Sang Raja.

Semua terdiam oleh bentakan Raja tersebut.
Pejabat yang hadir tak mampu menjawab pertanyaan sang raja dan hanya meyerahkan setumpuk laporan kerja.
Karena marah, raja pun akhirnya merobek-robek kertas laporan yang diajukan oleh punggawanya tersebut, malah ada yang disuruh untuk memakan kertas itu.
(red:jangan begitu jadi pimpinan, tidak bijak sob).

Abu Nawas yang juga hadir dalam pertemuan tersebut juga tak mampu berbuat banyak oleh bentakan sang raja.
Namun, sesaat kemudian sang raja memerintahkan Abu Nawas yang telah dipercayanya untuk menggantikan paa petugas pajak untuk menghitung penerimaan pajak kerajaan.
Dalam kondisi tertekan, akhirnya ABu Nawas pun memenuhi perintah Baginda Raja.

Catatan Roti.
Semua punggawa lain terheran-heran dengan ulah Abu Nawas ini, bagaimana tidak, semuanya sangat tertekan, Abu Nawas malah membawa sepotong roti ke hadapan Baginda Raja.
"Apakah dirimu akan menyuapku dengan roti itu, wahai ABu Nawas," bentak Sang Raja.
"Bukan begitu Paduka Raja yang mulia, laporan keuangan yang saya kerjakan semuanya tercatat pada roti ini," jawab Abu Nawas enteng.
"Apakah maksudmu, kau jangan mencoba berpura-pura gila dihadapanku," bentak Baginda Raja dengan kesal.

"Paduka, usiaku sudah cukup lanjut, aku tidak akan kuat makan kertas-kertas laporan yang nantinya Anda sobek dan menyuruhku untuk memakannya.
jadi semua laporan keuangannya aku pindahkan pada roti ini," jawab Abu Nawas.

Sebuah teguran yang sangat halus dari Abu Nawas agar Baginda Raja lebih bijaksana dalam memimpin kerajaan.
Sejak saat itu pula, Baginda Raja tersadar bahwa tindakannya tidak benar dan sangat keterlaluan, karena harus menyuruh memakan kertas laporan dari pejabat-pejabatya.
Bersama dengan para cendekiawan kerajaan lain, akhirnya Raja merumuskan perundang-undangan perpajakan yang lebih memihak kepada rakyat.
(red:Bayangkan saja kalau kita tidak bekerja, pengangguran tap harus dkenai pajak penghasilan, jangan samapailah sob).

Selasa, 12 April 2011

Bikin Biopori Rame-rame di Acara HUT Serikat Pekerja

Inget tahun kemarin jadi panitia HUT himpunan karyawan #HUTSerikatPekerja

Pengen buat acara yang beda, lain daripada yang lain, bukan yang biasa-biasa saja. Juga tak ingin acara HUT jadi pengulangan acara tahun sebelumnya #HUTSerikatPekerja

Saat mencari-cari materi acara yang Okey untuk hari H perayaan -- terlintas pembuatan biopori rame-rame #HUTSerikatPekerja

Biopori adalah lubang di permukaan tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman satu meter #HUTSerikatPekerja

Biopori diisi sampah organik seperti daun-daunan dan sisa makanan. Sampah itu akan jadi makanan organisme tanah yang membuat lubang-lubang kecil di dinding lubang #HUTSerikatPekerja

Lubang-lubang kecil tersebut dinamakan biopori, dan berperan membantu mempercepat proses penyerapan air hujan ke tanah karena penyerapan bukan hanya vertikal tapi juga horizontal melalui biopori #HUTSerikatPekerja

Biopori bermanfaat mencegah banjir dan membantu memperbanyak cadangan air tanah karena air hujan tidak langsung terbuang ke sungai #HUTSerikatPekerja

Awalnya acara ini terlihat begitu mustahil terwujud #HUTSerikatPekerja

Harga bor biopori @ Rp. 175.000, biaya membeli bor biopori cukup besar karena jumlah karyawan banyak #HUTSerikatPekerja

Udah gitu ada teman yang mengatakan bakalan kesulitan menggerakkan orang untuk mau membuat biopori rame-rame #HUTSerikatPekerja

Sempat pesimis untuk dapat terwujud, tapi untunglah dapet dukungan dari pengurus serikat pekerja #HUTSerikatPekerja

Butuh tekad besar dan kepercayaan diri yang kuat untuk mewujudkannya #HUTSerikatPekerja

Mission impossible pun dimulai. #HUTSerikatPekerja

Pertama nyoba cari info untuk sewa bor biopori dalam jumlah besar > 100 buah #HUTSerikatPekerja

Ternyata IPB, si pencetus biopori hanya punya sedikit saja (klo gak salah 20 biji) yang biasa untuk praktikum #HUTSerikatPekerja

Jadi mau gak mau harus beli baru. Sempat ragu karena biayanya belasan juta rupiah. #HUTSerikatPekerja

Lalu muncul ide untuk menjual bor biopori setelah usai acara. Ide yang brilian dari seorang teman. Bor bekas tersebut dijual @ Rp.100.000 #HUTSerikatPekerja

Jadilah beli bor biopori ke IPB, walaupun masih pesimis nantinya dapat terjual habis #HUTSerikatPekerja

Sebelum acara kami gembar-gembor dulu via email ke karyawan #HUTSerikatPekerja

Juga buat acara presentasi biopori langsung oleh Pak Kamir, si penemu biopori dari IPB. #HUTSerikatPekerja

Acara tersebut nebeng acara pertemuan rutin yang diadakan kantor. #HUTSerikatPekerja

Jadilah teman-teman di kantor mulai tertarik dan penasaran dengan biopori #HUTSerikatPekerja

Sebelum hari H telah ada peminat yang hendak memesan biopori. Jadi tambah optimis bor biopori akan banyak yang terjual. #HUTSerikatPekerja

Pembuatan biopori diputuskan akan dilakukan serentak di lapangan depan. #HUTSerikatPekerja

Beberapa hari sebelum acara sengaja pasang bendera segitiga warna-warni di calon lubang biopori. Pengen “pamer” dan menarik perhatian karyawan bahwa kita mau buat acara biopori. #HUTSerikatPekerja

Lapangan depan jadi indah dengan hiasan ratusan bendera kecil warna-warni. Bikin orang bertanya-tanya ada apakah gerangan dengan bendera kecil-kecil?. #HUTSerikatPekerja

Lumayan untuk promosi acara pembuatan biopori yang akan dilakukan beberapa hari kemudian. #HUTSerikatPekerja

Tidak seperti dugaan teman yang beranggapan akan sulit mengerakkan orang, pada saat acara ternyata karyawan pada antusias buat biopori #HUTSerikatPekerja

Direksi dan tamu dari serikat pekerja lain juga ikutan buat biopori. #HUTSerikatPekerja

Konsultan asing yang kebetulan sedang ada di kantor antusias ikutan buat lubang #HUTSerikatPekerja

Juga tamu dari pemerintahan Kota Bandung, klo gak salah yang hadir adalah wakil walikota. #HUTSerikatPekerja

Beritanya sempat masuk media massa, kayaknya topik biopori cukup menarik diberitakan. #HUTSerikatPekerja

Lebih senang lagi bor biopori akhirnya ludes terjual, panitia gak perlu minta tambahan dana ke himpunan karyawan. #HUTSerikatPekerja

Beberapa waktu kemudian Bagian Umum yang mengurusi halaman kantor memesan pelindung lubang biopori, sepertinya mereka akan memperbanyak lubang biopori di banyak titik. #HUTSerikatPekerja

Senang bisa ikut partisipasi memperkenalkan biopori sebagai sarana penyimpan air tanah kepada karyawan dan masyarakat umum lewat media massa yang meliput acara. #HUTSerikatPekerja

Minggu, 10 April 2011

Akira Kurosawa Film: Kagemusha

In a battle against the clan of enemy, Takeda Singen hit by a gunshot. Singen who was the ruler of the Kai Province had carried out from the battlefield. Before died -- the former candidate for the shogun who will controlled the whole country --ordering his men to kept secret of his death in order to avoid Kai Province being a target of enemies attack.

After the death of Singen, The Council of Kai Province secretly pick up a thief who his face similar to Singen as a fake Singen. The death of Singen will be concealed for 3 years, with the help of the duplicate who would pretend as a respected ruler of Kai Province.

The story have in the film titled Kagemusha which directed by Akira Kurosawa. Kagemusha take the story of the fate of Kai Province after the death of Takeda Singen as a background story.

^ _ ^

Hattori smiling bitterly after hear the story about Kagemusha from his friend. The story was so similar to his life experience. The department which under his responsibility is highly rely on Hattori presence all the time. Without him many tasks in the department will be stalled. It is a result of Hattori habits.

Many tasks are done in person by Hattori without involvement of his assistant. He worried to delegating important tasks to the assistans since he was not willing to see the quality of works decreased.

If he let in the assistants to do the important tasks then the completion of the tasks become slower. It's because Hattori must often halt the work to train his assistants. Plus there are need more additional time for discuss with them since his assistants is not the kind of workers who could be dictated without clear explanation.

^_^

Five hundred years after the death of Singen the world has changed. A province or a company no longer rely on one person. In an egalitarian modern enterprises, the fate of the company is determined by the success of the system. The change of manager is not much interfere with the performance of the company. There are properly standard operating procedures, training programs, supervision programs and evaluation programs to ensures all the works are carried out systematic and measurable, so will be easy to repeated by others.

Suddenly Hattori feel that he is fit enough to be a manager at a company which operated 500 years ago (undil 2011).

Sabtu, 09 April 2011

Kisah Semut Bisa Bicara

Kisah Abu Nawas kali ini akan menyajikan suatu cerita pada zaman Nabi Sulaiman yang kaya raya dan dianugerahi kelebihan untuk berkomunikasi dengan semua binatang yang ada di dunia ini.
Salah satu kisah yang diceritakan dalam Al Qur'an adalah bahwa Nabi Sulaiman bisa berbicara dengan semut.

Tentu kita ingat dengan doa dari Nabi Sulaiman yang meminta kepada Allah SWT untuk dianugerahi kerajaan besar, dan tak seorang pun manusia setelahnya yang akan memilikinya.
Dan doa ini dikabulkan oleh Allah SWT, dan sampai saat ini pun janji Allah untuk menepati permintaan Nabi Sulaiman telah terbukti.
Bahkan Nabi kita, Rasulullah SAW juga telah menyadari akan doa Nabi Sulaiman ini dalam ayat Al Qur'an, mungkin akan diceritakan lain kali saja sob.




Alkisah
Ketika rombongan Nabi Sulaiman a.s akan melintasi lembah yang ditempati sebagai sarang semut, dan Beliau menyeru kepada semut-semut itu agar berlindung.
Atas kebijakan Nabi SUlaiman inilah semut-semut itu memberikan pujian kepada Nabi Sulaiman.

Pada masa-kanak-kanak, Nabi Sulaiman sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian dalam mempertimbangkan dan mengambil suatu keputusan.
Sebuah peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otak Nabi Sulaiman dibuktikan dengan kecerdasannya dalam memecahkan beberapa masalah.

Salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Sulaiman adalah mengerti bahasa binatang.
Suatu hari rombongan besar Nabi Sulaiman hendak menuju lembah Asgalan, dan rombongan itu terdiri dari Nabi Sulaiman dan umatnya, malaikat, jin serta binatang-binatang.
Ditengah perjalanan, Beliau menyuruh rombongannya berhenti.

"Berhentilah sejenak, kita beri waktu kepada makhluk ALlah untuk menyelamatkan diri," ucap Nabi Sulaiman.
"Wahai Nabiyullah, mengapa kita tiba-tiba berhenti di tengah jalan," tanya salah satu rombongan.
"Di depan ada lembah semut yang di dalamnya terdapat jutaan semut, mereka akan kusuruh untuk berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita," jawab Nabi Sulaiman.

Dari jarak yang cukup jauh itu, Nabi Sulaiman nampaknya mendengar dialog Raja Semut yang menyuruh para semut untuk berlindung.
Sungguh mukjizat yang sangat hebat sob, seseorang bisa mendengar pembicaraan hewan dari jarak yang jauh lagi, dialah Nabiyullah Sulaiman, Raja segala raja yang pernah hidup di dunia ini, dan tak pernah ada seorang rajapun di dunia ini sehebat Beliau.

Pujian Semut.
"Hai semut-smur, masuklah kalian ke dalam sarang agar selamat dan tidak terinjak oleh rombongan Nabi Sulaiman," ucap Raja Semut.
Nabi Sulaiman tersenyum mendengar suara semut yang ketakutan itu.
Ketika kaum semut itu tengah sibuk menyelamatkan diri, Nabi Sulaiman menyuruh kepada rombongannya untuk terus bersyukur kepada Allah SWT.
Sungguh Anugerah Allah, meskipun diberi kekuatan hebat pun Nabi Sulaiman ini tidak pernah sombong, rasa syukur yang selalu Beliau ucapkan sob.

Setelah beberapa saat berhenti, Nabi Sulaiman dan rombongannya kembali meneruskan perjalanan.
Ketika melintasi lembah semut itu, Nabi Sulaiman dan rombongannya mendapatkan pujian dari Raja Semut.
Kaum semut bersyukur karena sarangnya tidak rusak oleh rombongan Nabi Sulaiman.

"Kami takjub kepada Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, sehingga tidak ada satupun yang terbunuh diantara kami," kata Raja Semut.

Kisah ini merupak cuplikan dari ayat Al Qur'an surat An-Naml ayat 18 yang artinya,
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."
(QS. An-Naml: 18).

Simak terus kisah-kisah yang ada di blog Kisah Abu Nawas ini, sebagai selingan akan Kisah Petualangan Abu Nawas sendiri.
Lumayan sob bisa menjadi penumbuh, gerakan hati agar selalu dekat dengan Allah SWT dan sekaligus belajar kisah Islami yang sangat menawan.

Jumat, 08 April 2011

Donny Irawady, Satpam 1001 Skills

Donny Irawady Laksana adalah seorang satpam di sebuah perumahan. Pekerjaan utama Donny adalah menjaga kemanan di blok 7 perumahan bersama tiga orang temannya. Selama ini Donny dan ketiga temannya dikenal ringan tangan, rela mengerjakan pekerjaan di luar tugas resminya. Mereka tidak hanya menjaga kemanan tetapi juga menjaga kondisi fasilitas umum dan kebersihan lingkungan.

Mereka tak segan mencabut rumput-rumput liar yang tumbuh di trotoar jalan, memastikan tukang sampah mengosongkan semua tempat sampah, membantu memotong pepohonan milik warga yang mulai rimbun, memperbaiki kerusakan kecil pada pagar milik warga, mengganti lampu jalan yang mati hingga mengantar warga yang mendadak sakit ke rumah sakit. Semua itu dilakukan tanpa imbalan. Karena perilaku mereka itulah maka warga sangat senang mempekerjakan Donny dan teman-temannya.

Walaupun tugas utamanya menjaga keamanan, ternyata Donny memiliki keahlian lain yang secara luas diketahui oleh warga.

Dia bisa memperbaiki gangguan kecil pada bermacam-macam barang rumah tangga seperti kompor, aneka perlengkapan dapur, alat elektronik, TV, dan komputer.

Kecuali barang-barang tersebut mengalami kerusakan besar, Donny mampu memperbaikinya. Donny juga punya keahlian khusus dalam hal pemipaan, dia bisa memperbaiki kran air yang rusak, pipa-pipa yang mengalami kebocoran ataupun pompa air yang rusak.

Namun jangan dikira keahlian itu didapat Donny begitu saja. Saat mulai menjadi satpam dia tidak memiliki keahlian apa-apa karena sekolahnya-pun di SMA umum bukan sekolah teknik kejuruan. Tapi kemudian Donny yang sering berinteraksi secara intensif dengan warga karena aktifitas keliling kompleks yang dilakukannya saat berdinas – seringkali dimintai tolong memperbaiki barang-barang rumah tangga.

Pada mulanya Donny mencarikan tukang dari luar untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Saat itu dia menolak menerima tip karena dianggapnya sebagai bagian dari layanan kepada warga. Warga-pun tidak memaksa Donny menerima tip karena menyangka Donny mendapat tip dari para tukang. Sebenarnya Donny tak pernah menerima tip dari tukang, dia hanya berusaha keras untuk belajar dari mereka tentang cara perbaikan aneka barang rumah tangga.

Lama-kelamaan karena sering membantu dan banyak bertanya pada tukang atau montir yang sedang memperbaiki kerusakan, maka Donny memiliki ketrampilan juga dalam perbaikan. Tak puas dengan learning by doing, Donny juga mengambil kursus-kursus perbaikan barang elektronik, kursus montir mobil hingga kursus pertukangan sederhana.

Diantara bermacam keahlian itu, memperbaiki kerusakan kran, pipa air dan pompa air adalah keahlian utama Donny. Nama Donny sebagai tukang pipa telah tersohor bukan hanya di blok yang dia jaga, tapi juga blok-blok lain dan bahkan di kompleks perumahan lain yang berdekatan. Bila saat tidak sedang berdinas, Donny dengan senang hati memenuhi permintaan perbaikan pipa dari tempat lain.

Walaupun telah laris sebagai tukang ledeng, Donny tidak kendur dalam menjalankan tugas sebagai satpam. Dia tahu betul bahwa dirinya bisa mendapatkan pelanggan karena sering berinteraksi secara baik dengan mereka.

Donny memang telah ahli dalam ledeng, tapi dia sadar bahwa banyak juga ahli di luar sana yang telah berpengalaman puluhan tahun. Di antara alasan warga memakai dirinya adalah karena mereka kenal dekat dengan Donny sebagai satpam yang dapat dipercaya. Reputasi Donny sebagai satpam yang baik telah membantunya mendapatkan pelanggan.

Pada teman-teman satpam pun Donny tak segan-segan menularkan pengetahuannya. Soal perbaikan TV dan komputer, Satpam Andre telah semahir Donny. Perkara perbaikan elektronik dapur seperti kompor listrik dan kulkas, Satpam Keanu adalah jagonya. Perbaikan atap yang bocor atau dinding kamar mandi yang retak adalah keahlian baru Satpam Willy. Mereka memang di paksa-paksa oleh Donny untuk belajar bermacam keahlian agar bisa mendapat penghasilan tambahan.

Kini berbekal aneka keahlian yang mereka miliki, Donny dan teman-teman satpamnya memiliki tambahan penghasilan yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada saat tidak berdinas mereka sibuk melayani permintaan perbaikan dari perumahan-perumahan tetangga.

Itu semua karena reputasi mereka sebagai satpam yang baik telah dikenal warga sehingga mereka mau merekomendasikan pada teman dan kenalan dari tempat lain. Donny sadar betul akan hal itu. Bagaimanapun basic dirinya adalah satpam. Karenanya dia tidak bosan-bosannya berpesan pada teman-temannya untuk menjaga kinerja mereka sebagai satpam agar tidak mengecewakan warga. (undil 2011)

tags: cerpen, cerita pendek, satpam, security, inovasi satpam, peluang kerja sampingan satpam

Buku Islam Liberal 101: Mengenal Islam Liberal untuk Orang Awam


Ada buku bagus yang baru-baru ini terbit. Buku tersebut berjudul Islam Liberal 101. Kode 101 adalah kode yang biasa dipergunakan sebagai kode matakuliah dasar di perguruan tinggi. Jadi buku karya Akmal Syafril yang alumnus Sipil ITB ini cocok buat orang awam yang belum tahu tentang Islam Liberal. Bagi teman-teman yang ingin mengenal Islam Liberal lebih dalam dapat memilih buku ini sebagai referensi.

Apa Kabar Islam Liberal 101


gambar diambil dari http://akmal.multiply.com

Puisi Ulang Tahun: Bukan Hari Istimewa

Hari ini
Kutahu bukan hari istimewa buatmu,
tak ada yang kau persiapkan,
tak ada yang kau rayakan
untuk peringati hari lahirmu.
Aku tahu persis dirimu,
akan lakukan hal yang lain,
meneliti masa lalumu,
menimbang-nimbang pilihanmu,
merancang masa depanmu.
Doaku untukmu,
semoga tak ragu gapai cita-citamu,
semoga Allah meridhai langkahmu. 
(undil-2011)

Senin, 04 April 2011

Terpancing Emosi

Seorang teolog sakit, ia mendengar bahwa Abu Nawas itu seorang yang mistikus.
Dan dalam keadaannya yang setengah sadar, ia merasa ada sesuatu di dalam dirinya.
Akhirnya ia dikirimkan kepada Abu Nawas.

"Buatkan aku doa yang bisa membuatku memasuki dunia lain, bukankah engkau terkenal pandai dalam berhubungan dengan dimensi lain," kata teolog.
"Dengan senang hat," kata Abu Nawas.

"Tuhan...tolonglah aku, setan...tolonglah aku," ujar Abu Nawas.
Lupa dengan rasa sakitnya, teolog ini bangkit dari duduknya karena tersinggung luar biasa.
"Abu Nawas, kamu pasti sudah gila," kata teolog ini.
"Tidak sepenuhnya sahabatku, seseorang yang berada dalam kondisi seperti engkauini, tidak akan mampu menangkap kesempatan.
Jika ia melihat dua alternatif, ia mencoba membuktikan yang mana yang berhasil."

Sabtu, 02 April 2011

Lirik Lagu Keren: D’Masiv Jangan Menyerah

Ketika sesuatu yang telah kita persiapkan sebaik-baiknya tiba-tiba berujung kegagalan karena hal-hal tak terduga. Saat sesuatu lepas dari tangan karena hal-hal yang berada di luar kemampuan kita. Kala sebuah kesalahan kecil membuat sesuatu yang sudah ada di depan mata tiba-tiba terbang menjauh meninggalkan kita. Ya sudahlah. Itu bukan rizki kita. Mudah-mudahan akan menjadi pelajaran yang akan membuat kita lebih baik dari sebelumnya.


D’Masiv Jangan Menyerah

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi

reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

repeat reff1

reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa

Sumber: liriklaguindonesia.net