Minggu, 28 Februari 2010

Menolong Korban Banjir dengan Biopori

Menolong korban banjir dapat dilakukan dengan cara seketika, yaitu cepat dan manfaatnya dirasakan saat itu juga, dengan cara menggalang dana, mengumpulkan bahan makanan & pakaian, menyediakan obat-obatan dan kemudian melakukan bakti sosial berupa pembagian logistik dan melakukan pengobatan massal. Dapat juga ditambah dengan pengerahan orang secara besar-besaran untuk membantu melakukan pembersihan bekas-bekas banjir dan memperbaiki fasilitas-fasilitas umum yang mengalami kerusakan.


Menolong korban banjir dengan cara preventive akan memberi manfaat jangka panjang

Kegiatan-kegiatan di atas perlu dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban banjir dan mencegah mereka mengalami penurunan kualitas hidup yang drastis, bisa berupa kekurangan makanan, tidak ada tempat berteduh ataupun jatuh sakit tanpa ada yang mengobati. Nampaknya kegiatan- sosial seperti diatas sudah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat umum baik secara individu ataupun melalui organisasi dan perusahaan.

Cara lain menolong korban banjir adalah cara preventive, yang manfaatnya tidak cepat dirasakan tetapi akan dirasakan terus menerus dalam jangka waktu lama. Cara preventive meminimalisir kemungkinan mereka terkena banjir lagi di tahun-tahun berikutnya. Namun nampaknya kegiatan preventif ini belum begitu populer dilakukan, sehingga perlu upaya lebih untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Bentuk dari upaya-upaya preventif ini sebenarnya sudah diketahui oleh masyarakat luas.

Kegiatan seperti penghijauan, membuang sampah pada tempatnya, memperbaiki saluran air dan membuat sumur resapan adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menolong korban banjir yang manfaatnya memang tidak akan dirasakan saat itu juga, tetapi akan berdampak jangka panjang, yaitu mencegah mereka mengalami kebanjiran untuk kesekian kalinya.

Salah satu cara paling sederhana, murah dan dapat dilakukan siapa saja untuk menolong korban banjir adalah membuat lubang biopori. Biopori akan membantu terjadinya penyerapan air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi peluang terjadinya genangan air yang akan menyebabkan banjir. Biopori adalah sebuah lubang vertikal di tanah, dengan diameter lubang sekitar 10 cm dan kedalaman sekitar satu meter. Ada alat khusus untuk membuat biopori, yaitu berupa sebuah bor terbuat dari besi yang berguna untuk mempermudah kita membuat lubang vertikal di atas tanah.


Lubang biopori diisi sampah-sampah organik seperti sisa-sisa sampah dapur, daun-daun kering , potongan rumput dan sisa makanan. Sampah organik tersebut berfungsi sebagai bahan makanan bagi organisme penghuni biopori. Dengan adanya bahan-bahan organik tersebut akan terdapat organisme-organisme yang tinggal dan membuat terowongan-terowongan di dinding biopori sehingga bila terdapat air hujan akan segera terserap ke dalam tanah lewat terowongan tersebut.

Fungsi biopori mirip dengan sumur resapan, yaitu membantu air hujan meresap ke dalam tanah. Pada saat terjadi hujan, air akan lebih cepat meresap ke dalam tanah melalui lorong-lorong yang terdapat di lubang-lubang biopori. Biopori dalam jumlah optimal akan mempercepat proses peresapan air di suatu lokasi, sehingga genangan air yang akan mengakibakan banjir dapat dicegah. Setidaknya keberadaan biopori dapat mengurangi volume air yang tidak terserap ke dalam tanah sehingga peluang terjadinya banjir dapat diperkecil.

Tentu saja biopori bukan saja dibuat di lokasi banjir, karena bisa jadi banjir berasal dari daerah lain yang lokasinya lebih tinggi. Biopori perlu juga di buat di daerah-daerah yang tidak pernah banjir, untuk mencegah wilayah itu mengirimkan air hujan ke wilayah lain, misalnya melalui sungai sehingga memicu terjadinya luapan air sungai di tempat lain.

Barangkali perlu semacam contoh sekumpulan biopori di sebuah lokasi untuk menjadi tempat belajar bagi masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang biopori. Nah, di lokasi tersebut orang dapat melihat, mengamati dan belajar membuat biopori untuk kemudian diterapkan di lingkungan masing-masing.

Dengan cara itu diharapkan akan semakin banyak orang yang membuat biopori di rumahnya sehingga akan semakin banyak air yang terserap ke tanah di kala hujan. Ujung-ujungnya frekuensi banjir berkurang. Yah, biopori adalah salah satu langkah sederhana untuk membantu korban banjir yang memiliki manfaat jangka panjang . Senangnya bila ada perusahaan yang menyediakan lahannya sebagai tempat percontohan pembuatan biopori! (undil-2010)

Gambar diambil dari: boston/bigpicture

Tidak ada komentar:

Posting Komentar