Rabu, 25 Januari 2006

Cafe Shinobu


Shinobu Inokuma beserta empat orang temannya sepakat mendirikan cafe di sebuah jalan yang padat. Dengan menyewa sebuah bangunan yang kemudian direhab sana-sini dan diberi sentuhan hiasan-hiasan artistik, sebuah air mancur buatan di tengah ruangan, dan sound sistem yang mengalunkan musik-musik instrumental yang lembut, jadilah Shinobu Cafe menjanjikan suasana makan yang menyenangkan. Shinobu juga memastikan semua pelayan cafe melayani tamu dengan ramah dan cekatan. Pesanan dilayani dengan cepat dan lantai cafe dijaga selalu bersih dari sisa-sisa makanan.

Agaknya resep Shinobu cepat menuai hasil. Pada hari-hari pertama dibuka, Cafe langsung diserbu pengunjung. Sampai-sampai Shinobu harus menyediakan meja tambahan untuk tamu yang tidak kebagian tempat. Omzet penjualan cafe jauh diatas perkiraan, sehingga hati Shinobu berbunga-bunga membayangkan masa depan kafe yang sangat cerah. Baru dibuka seminggu saja sudah seramai ini, apalagi bila sudah setahun, pikir Shinobu.

Namun tak seperti yang dibayangkan Shinobu, minggu-minggu berikutnya berangsur-angsur pengunjung cafe berkurang. Praktis hanya malam minggu saja kursi Cafe terisi penuh. Selain hari itu Cafe hanya dikunjungi kurang dari sepuluh orang sehari. Sebuah penurunan drastis yang tak pernah diperhitungkan Shinobu. Bahkan setelah tiga bulan, pada malam minggu-pun Cafe hanya dikunjungi segelintir orang, alias sepi. Konsekuensinya adalah biaya operasional Cafe melebihi pemasukan.

^_^

Warung tenda Bebek Goreng McDarmo LA di Jalan Jawa masih ramai dipenuhi pengunjung. Sejenak Shinobu menghirup teh botol, kemudian melanjutkan ceritanya pada Shinichi Kudo. Yah, tiga bulan silam akhirnya Cafe Shinobu di tutup. Tak mungkin lagi mempertahankan cafe itu, karena telah ditinggalkan para pembeli. Satu hal yang diakui terlupakan oleh Shinobu dalam konsep Cafe-nya, yaitu cita rasa masakan. Shinobu mengangkat paha bebek di depan Shinichi seraya berkata “Seharusnya aku mempersiapkan koki terbaik sebelum mempersiapkan suasana Cafe terbaik”. Shinobu mengakui dia harus belajar banyak dari Pak Darmo si pemilik warung bebek goreng yang sukses menarik pengunjung karena rasa bebeknya yang istimewa. (nl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar