Minggu, 24 Mei 2009

Puisi untuk Sahabat: Sungguh Sulit Membencimu!

Walaupun kau merebut sesuatu yang kuincar
Sungguh sulit membencimu!

Kamu baik
Kamu baik banget sama aku

Kamu suka menolong
Kamu banyak banget membantuku

Kamu tulus
Aku tahu pasti gak tersimpan maksud buruk
dibalik semua tindakanmu padaku

Kamu sibuk
Tapi kau selalu mau luangkan waktu untukku

Kamu setia
Kamu bela aku habis-habisan saat orang lain
menjelek-jelekkan aku di belakangku

Kamu polos
Kamu sama sekali tidak sadar bahwa
aku telah kecewa karena peristiwa itu
dan tidak lagi sepenuhnya berdiri di sampingmu

Tapi sungguh sulit membencimu!
Sungguh sulit membenci orang sebaik kamu!
Alangkah sulitnya membenci orang sepolos kamu!
Separuh hatiku masih ada bersamamu
dan diam-diam aku masih senang kau
berada di sekelilingku!
Sekali lagi aku ingin aku bilang
sungguh sulit membencimu!
Tetaplah jadi dirimu yang sulit kubenci!


^_^

Sapa yang tak ingin jadi orang yang sulit dibenci? Senangnya jadi orang yang sulit dibenci, namun perlu pengorbanan untuk menjadi seperti itu. Tulus hati, berbuat baik, mau berkorban, rela berbahagia untuk keberuntungan orang lain dan sederet kebiasaan baik lain yang perlu dimiliki.

Sapa yang mau memiliki kebiasaan yang membuat dirinya sulit dibenci? Perlu kemauan yang kuat untuk mencapainya. Perlu pengendalian diri yang keras untuk meraihnya. (Undil-2009)

Sabtu, 16 Mei 2009

TV di Warung Makan untuk Siapa?


Aku dan kamera

Shinichi Kudo memasuki warung makan -- ketika Ibu pemilik warung dan asistennya sedang asyik menonton TV di salah satu meja yang kosong. Ada enam meja di warung yang ruangannya berbentuk T itu. Kebetulan ada dua meja di depan TV yang kosong. Meja-meja lain terisi oleh pengunjung yang sedang menikmati hidangan.

Seperti biasa acara TV yang dilihat Si Ibu pemilik warung adalah sinetron. Entah apa judulnya, yang jelas bintangnya udah sering banget muncul di sinetron lainnya. Setelah Shinichi memesan nasi goreng dan teh manis panas, Si Ibu dan asistennya beranjak dari tempat duduknya untuk menyiapkan pesanan Shinichi.


Sindentosca di Hut Himpunan Karyawan

Shinichi sengaja memilih bangku yang di mejanya tergeletak remote control. Dia tahu persis apa yang harus dilakukan. Memindahkan acara TV dari sinetron ke acara lain!. Entah live musik atau news!. Pokoknya dipindah!

Kalau channel TV tidak segera dipindahkan -- bisa-bisa Si Ibu dan asistennya akan kembali menonton sinetron setelah selesai mempersiapkan pesanan Shinichi – dan Hiks! Shinichi terpaksa ikut mendengarkan percakapan-percakapan sinetron selama dia menikmati makan malam. Jail juga yah he he he.....



Panitia: ida nurnaeni dan etna

Namun jurus “tidak mau mendengar sinetron saat makan di warung” itu tidak selalu berhasil dilakukan. Jika ada pengunjung warung yang tampaknya ikut menikmati sinetron, Shinichi tak enak hati untuk memindahkan channel ke acara musik. Apalagi bila si pengunjung terlihat sedang ngobrolin sinetron dengan si pemilik warung. Makanya Shinichi selalu celingak-celinguk melihat gelagat para pengunjung lain.

Bila mereka tampak asyik dengan piring makan, asyik sms-san atau ngobrol dengan teman makan – maka Shinichi tak ragu memindahkan channel. Namun jika mereka terpaku ngliatin TV, apalagi sambil mendiskusikan acara TV, Shinichi terpaksa merelakan dirinya makan berteman sinetron.


Robot Percussion Calung di HUT Himpunan Karyawan

Kalau Shinichi ragu apakah seorang pengunjung warung sedang menikmati TV atau gak -- maka dia menanyakan pada mereka apakah boleh channelnya dipindah. Dan mereka biasanya mereka akan langsung mengiyakan.

Terkadang kalau warung lagi kosong dan si Ibu plus para asistennya terlihat asyik banget menikmati sinetron, Shinichi tidak tega untuk memindahkan channel saat mereka pergi untuk menyiapkan makanan.

Ntar mereka ketinggalan cerita -- kan kasihan. Apalagi kalo lagi adegan yang menegangkan – wah kasihan banget kalo disensor sama Shinchi terus diganti acara wawancara khusus dengan Boediono misalnya. Bisa-bisa mereka harus menelpon temannya sesama penggemar sinetron agar dapat terus mengikuti jalan cerita sinetron.


Panca (presenter) dan Poppy Patricia (Rally Foto Fokus 28)


Pernah juga di sebuah warung – saat Shinichi dengan lugunya memindahkan channel TV dari acara Idola Cilik ke channel lain – asisten si pemilik warung yang sedang menyiapkan pesanan tiba-tiba nyeletuk kalau dirinya sedang menunggu-nunggu acara tersebut. Rupanya salah satu peserta adalah idolanya dia atau mungkin juga tetangga di sekitar situ. Jadi yah, Shinichi mengembalikan channel ke posisi semula sambil bilang sorry sorry hehehe...

^_^

So, jika ada orang yang bertanya: TV yang dipasang di warung makan itu untuk siapa? Untuk pengunjung atau untuk penunggu warung ? Jawabannya bisa macam-macam. Sebagian warung mungkin menyediakan TV untuk para konsumennya dan sebagian yang lain bisa saja untuk menghibur para penunggu warung agar tidak jenuh. Jadi kalo pengen aman sebelum kita memindahkan channel di warung makan -- tanya dulu pada penunggunya: TV ini untuk aku atau untuk kamu.....he he he (undil-bandung)

Foto-foto adalah acara panggung hiburan Hut Himpunan Karyawan di lapangan belakang kantor



Puisi Ulang Tahun : PeDe

Langkah pasti
tengadah menatap masa depan
penuh keyakinan
di tengah ketidakpastian
siap menerima penderitaan
ceria kala diterjang tantangan

Begitu gagah hatimu teman
walaupun hidup tak seindah impian
senangnya kita bisa bergandengan tangan
damai di kekokohan kepercayaan dirimu
tentram di sisi keyakinanmu yang dalam

Selamat ulang tahun teman
Berdoa dan Jagalah kegagahan hatimu
untuk menyongsong masa depan

tags: puisi, ucapan ulang tahun